nusakini.com-- Jemaah haji baru saja menyelesaikan fase puncak haji, yaitu Wukuf di Arafah, dilanjutkan dengan menginap di Muzdalifah dan Mina. Tahapan selanjutnya adalah pemulangan jemaah melalui Jeddah dan pemberangkatan ke Madinah. 

Sampai dengan hari ini, tercatat 145 jemaah haji wafat, terdiri dari 132 jemaah haji reguler dan 13 jemaah haji khusus. "Angkanya jauh lebih kecil. Pada tanggal yang sama tahun lalu yang wafat mencapai 186 orang," terang Menag Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan keterangan pers di Jeddah jelang kepulangannya ke Tanah Air, Jumat (16/9). 

Menag mengapresiasi kerja tim kesehatan di bawah Kemenkes yang sejak awal telah melakukan berbagai langkah prefentif agar tingkat kesehatan jemaah bisa dipantau lebih dini. "Semua jemaah haji yang wafat kita badalhajikan, baik yang wafat di embarkasi maupun yang wafat sebelum wukuf," tegasnya. 

Selama prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), Menag juga mencatat ada 143 jemaah haji Indonesia yang disafariwukufkan. Mereka adalah orang yang karena kondisi kesehatannya, tidak memungkinkan untuk mengikuti prosesi wukuf sebagaimana biasanya sehingga disafariwukufkan, baik dalam keadaan berbaring maupun duduk. 

Adapun selama prosesi menginap (mabit) di Mina, tercatat 62,7% dari total jemaah haji reguler mengambil nafar awal. Mereka sudah keluar dari Mina untuk kembali ke hotel di Makkah pada tanggal 12 Dzulhijjah atau 14 September sebelum terbenamnya matahari.  

Sementara yang mengambil nafar tsani berjumlah 37,3%. Mereka kembali ke hotel di Makkah pada tanggal 13 Dzulhijjah atau 15 September. "Seluruhnya sekarang sudah berada di Makkah," tandas Menag.

Untuk jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang pertama, mereka secara bergelombang mulai dipulangkan ke Tanah Air pada 17 September. Pemeriksaan dan penimbangan bagasi sudah dilakukan dua hari sebelumnya di hotel masing-masing agar proses pemulangan di bandara bisa dipersingkat. 

Sementara jemaah haji gelombang kedua, mereka secara bertahap akan diberangkatkan ke Madinah mulai 22 September. Mereka akan tinggal selama 9 hari di Madinah untuk menjalani ibadah Arbain sebelum dipulangkan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. 

Menag menilai seluruh proses penyelenggaraan haji berjalan sesuai rencana, baik pada aspek transportasi, akomodasi, maupun katering. (p/ab)